welcome olive ......

jadilah olive yang setia kepada popeye ...

Jumat, 31 Mei 2013

Ternyata Romantis itu.....

Ini tentang kelalaianku untuk bersyukur pd Sang Khaliq atas diberikannya seorang suami yg istimewa. Semoga dpt menjadi inspirasi buat ibu2 muda untuk slalu mensyukuri semua yg dimiliki oleh suaminya. Dulu, sebelum menikah, selayaknya para remaja putri, aku pun memimpikan mempunyai seorang suami yg romantis seperti dalam film2 korea dan sebagainya. Yah, impian yg sangat wajar bukan? Dan semua ini terjawab ketika di hadirkan nya seorang ksatria gagah berani (lebhay) oleh Allah SWT untuk jd suamiku. Waktu ta'aruf sih memang begitu. Sampai melambung ku dibuai kata2nya yg romantis. Wajar bukan? Namanya aja perkenalan plus pendekatan. Setelah menikahpun tak jauh beda. Ia tetap romantis. Bahkan ia membuatku paham akan arti romantis yg sebenarnya... Romantis. Selalu mengatakan "i love u" disetiap sms yg dikirimkan. Selalu memanggil "sayang" disetiap panggilan. Menulis pesan mesra di wall maupun berbagi tautan. Memberi kejutan special tiap akhir pekan. Dan lain lain lain lainnya yg selalu membuat sang istri tak henti terbang karna buaian. Tapi bukan itu ternyata. Bukan romantis seperti itu yg diajarkan suamiku padaku. Sama sekali, suamiku tak bertipe seperti itu. Seperti romantisnya pria dalam dongeng romeo-juliet, jg bukan seperti yg slalu ku bayang-bayangkan dulu. Awalnya sempat sebel memang. Ya, karna mungkin sifatku yg terlalu kekanakan. Ingin slalu diperhatikan. Romantis. Sekarang aku mengerti. Romantis ala Ayah Aji, suamiku. Adalah ketika ia mengajarkanku bersikap dewasa dan tak manja. Ketika ia memaksaku menyukai sayuran ketika makan dan menceramahiku ttg semua kegunaannya. Ketika membentakku kala sikapku tak sewajarnya. Ketika membiarkanku slalu pulang-pergi kuliah tanpa harus mengantar- menjemputnya. Ketika mau menciumku jika sholat berjamaah bersamanya. Ketika memanggilku sebutan "mbak" padahal aku adalah istrinya. Dan ketika ia mengajariku mjd seorang perempuan tangguh di matanya. Ya, ia slalu berkata "jadilah perempuan tangguh mbak, bukan untuk siapa2, hanya untuk aku dan km sendiri". Jadi ia tetap saja tega membiarkanku naik motor Satria dg berbagai barang bawaan antara lain semen, hardplex, gulungan karpet, paku dan berbagai material bangunan melewati jalan berbatu padahal aku baru bisa mengemudi belum genap 1 minggu. Ia tetap saja tega meninggalkanku untuk berlayar meski saat itu aku baru hamil 4 bulan dan butuh perhatian. Ia hanya menelepon beberapa kali saja dalam sebulan dan tak pernah mengatakan kangen, rindu atau segera ingin pulang. Ia memberiku kesempatan untukku merasakan perjuangan melahirkan dan mengurus anak sendirian. Mungkin itu salah 1 cara dia menjadikanku tangguh sebagai seorang perempuan. Meskipun kadang geregetan, sebel dan jengkel karena sifatnya, tapi aku tau alasan mulia di baliknya. Sekarang aku pun paham. Romantis tak selamanya seperti anak ABG berpacaran. Tapi romantis bagiku dan suamiku adalah slalu mensyukuri apa yg ada dan tak ada dalam diri pasangan. Terimakasih suamiku. Kau ajarkan aku berbagai hal. Maafkan aku Ya Allah, kadang aku lalai untuk bersyukur atas Kau berikannya suami istimewa untukku. Maafkan aku jg suamiku. Meskipun aku belum bisa jadi istri seperti yg kau harapkan. Insyaallah aku akan berusaha terus untuk menjadi perempuan idaman untukmu juga anak kita. Amiin.

3 komentar:

  1. berulang kali aku baca postingan mbak yg ini dan selalu nangis terharu, subhanalloh sangat menyentuh hati 😭

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus