welcome olive ......

jadilah olive yang setia kepada popeye ...

Rabu, 16 Desember 2015

Akhirnya aku mengerti...

--- Laut Jawa, Agustus 2011---
.

Kapal ini sudah berlayar sejak kemarin pagi, entah sudah sampai mana. Yang bisa ku lihat dari balik jendela kamar ini hanyalah bentangan lautan yang seakan tiada bertepi. Ku dengar dari suamiku, selepas sholat subuh tadi, kami sedang mengarungi Laut Jawa, yang selama ini hanya bisa ku lihat dalam peta. Tepat tiga hari aku berada di kapal ini. Jangan membayangkan kami sedang asyik berbulan madu, karena suamiku, sejak kemarin sore berada di bawah sana, di kamar mesin, bekerja tanpa kenal lelah, tanpa kenal waktu. Dia kembali ke kamar hanya jika ingin menunaikan ibadah sholat. Selebihnya, dia mengecek keadaanku melalui telepon kapal. “Lagi ngapain Yank? Bosen ya? Maaf ya, masih banyak kerjaan. Nanti aku suruh koki kirim makanan ke kamar.” Biasanya itu yang dia katakan. Aku hanya meng-iya kan saja. Dalam hati aku semakin mengerti, bahwa pekerjaan suamiku memanglah sangat menguras waktu, tenaga dan fikiran. Dan tiba-tiba rasa bersalah itu menyeruak dalam dada… Tentang ego ku yang selama ini menuntut waktunya hanya untuk memperhatikanku… Ah… Bodoh sekali istrimu ini Mas…
.

Beberapa saat aku melamun membayangkan beratnya beban yang harus dirasakan suamiku. Seketika lamunanku buyar saat ku dengar ketukan pintu dan panggilan mesra suamiku di balik pintu. Ku buka dan ku sambut suamiku dengan senyuman. Ku lihat seluruh bajunya yang berlumuran oli dan wajahnya yang kusam belepotan penuh dengan noda-noda hitam. Di tengah-tengah matanya yang sayu itu, ku lihat senyuman yang tak mampu ku lupakan. Senyuman di tengah lelahnya raga, senyuman di antara letihnya jiwa, senyuman di atas beratnya beban atas masa depan.
.

Ah… Bahkan dalam keadaanmu yang seperti ini, kau selalu saja meyakinkan bahwa “Aku gak papa, gak capek kok, udah biasa…” dan sebagainya… Oh… Pandai sekali kau sembunyikan letih itu Sayang. Padahal aku sangat tahu, kau amat lelah, tetapi demi aku, kau sembunyikan segala rasa yang menyiksamu itu. Maafkan aku Suamiku… Selama ini ternyata aku tak begitu mengerti perjuanganmu di sini…
.
***
.
(Masih mengenang 4 tahun yang lalu, ketika mulai memahami betapa profesinya tak seperti yang ku pikirkan selama ini. Maafkan aku ya Yah  )
.
‪#‎catatanistriseorangpelaut‬

6 komentar:

  1. Mbak.reni sekarang aku tau bukan hanya aku yg merasakanya, kadang aku juga egois sering kali marah saat dia sibuk dengan pekerjaanya, makasih ya mb.reni sekarang aku tau

    BalasHapus
  2. Terharu banget bacanya.. Jadi keingetan si dia yg seorangpelaut juga.. Sedih, Membayangkan dia nersusah payah hanya demi untuk membahagiakan aku 😭 salam olivers mba.. Hehe

    BalasHapus
  3. Mungkin semua perasaan istri seorang pelaut sama ya mbak saya juga trkdg merasa gelisah ntes airmata menahan rindu dikala trkdg sang buah hati berakata mama aku kangen papa mkin gk kuat rasanya tapi aku selalu positif thinking dan selalu mndoakn yg trbaik untuk suamiku yang sedang berlayar😊

    BalasHapus
  4. Terima kasih mba sudah saya mebuat mengerti sebagai seorang istri

    BalasHapus