welcome olive ......

jadilah olive yang setia kepada popeye ...

Rabu, 01 Juli 2015

Catatan Dari Bilik Kamar Mesin

Ahh... Selesai sudah pekerjaan ini. Setelah 2 hari aku tidak melihat sinar mentari dan 2 malam aku tak merasakan indahnya gemerlap bintang di atas deru ombak di lautan. Ku ambil handuk kecil yang sudah hitam legam terkena oli untuk sekedar membersihkan keringatku setelah hampir dua hari berada di ruangan bersuhu hampir 40 derajat ini. Ku lepas ear set yang selama 2 hari ini menempel di telinga melindungiku dari bisingnya suara putaran mesin yang memekakkan gendang telinga. Segera ku naiki tangga, ku loncati dua-dua seolah aku sedang berlari menuju kemerdekaan. Iya. Dua hari ini aku berjuang menghadapi ujian pekerjaan di kamar panas dan kotor, di bawah ombang-ambingnya kapal oleh kejamnya ombak. "OVERHOUL". Di situ pula lah 2 hari ini aku berbuka puasa seadanya, menunaikan ibadah sebisanya, demi tetap mengapungnya bongkahan besi ini di tengah lautan, demi keselamatan semua awak kapal, demi sebuah nafkah untuk orang-orang tercinta di rumah sana. . Setengah berlari aku menaiki anak-anak tangga, tak kurasakan lagi lelah ini, tak ku pedulikan suara teman-teman yang menyuruhku berjalan pelan-pelan, karena lalai sedikit saja aku akan terpeleset jatuh ke bawah dan tak tau lagi bagaimana nantinya.... Ahh begitu kejamnya tempat rejekiku berada. . Beberapa tangga sudah ku naiki dan samar ku melihat cahaya mentari. Semakin ku bersemangat ku menuju ke atas untuk sekedar melepas penat. Kuintip dari jendela kamarku, aku bersorak kegirangan, ternyata kapalku sudah mendekati daratan. Ku lihat di kejauhan sana, ada sebentuk pulau seakan tersenyum menyambut kami. Meski pulau tak berpenghuni. Hanya sebuah mercu suar dan penjaganya mungkin. Tak apa. Ku sambar handphone lalu ku berlari lagi, ke atas. Ke tempat paling atas di kapal ini. Berharap sinyal datang menghampiriku. Memberiku kesempatan mendengar suara anak-anak dan istriku. Ahh... Apakabar mereka.... . Di tengah ku berlari ku mendengar tawaran seorang teman untuk segera menuju ke ruang makan. "Bas, ayo buruan, koki masak spesial hari ini, ketupat sama opor ayam kampung...!". Aku hanya melambaikan tangan lalu kulanjutkan perjalananku menuju atas deck. . Ah... Hari ini lebaran. Sampai tak terasa suasana itu. Pasti di rumah sana anak-anak kecewa ayahnya tidak bisa pulang. Pasti istriku sibuk menjelaskan pada mereka kenapa aku tak bisa pulang. Oh, maafkan aku keluargaku... Aku terlalu sibuk dg pekerjaanku... . Sampai juga di tempat teratas di kapal ini. Ku lihat layar handphone ku, tampak sinyal mulai berkedip-kedip meski tak lebih dari dua garis. Tak kurasakan pegalnya tanganku melambai-lambaikan barang yang menjadi satu-satunya pengobat rinduku akan sosok-sosok penyemangat di daratan jauh sana. . Tiiing. Sebuah pesan masuk. Segera ku buka dengan tak sabar setelah kulihat ada nama "istriku" muncul di atas layar. "Selamat berbuka puasa Yah, alhamdulillah ini puasa terakhir, selamat idul fitri juga untuk besok. Mohon maaf lahir batin ya Yah. Baik-baik di sana, semoga lebaran tahun depan kita bisa bersama-sama merayakannya." . Tak terasa genangan air di pelupuk mata ini mengalir begitu saja. Makin rindu aku dengan mereka... . Ku naiki pagar besi tanpa kupedulikan bahwa dibawanya adalah laut lepas yang seakan tiada bertepi. Segera ku tekan nomor di keypad hp yang makin usang ini. 085640708*** Tuuut...tuuut...tuuut.... Ah barangkali istriku sedang sibuk menyiapkan makanan lebaran untuk saudara-saudara di sana. Tidak terjawab. Ku coba lagi. Tuuut...tuuut...tuuut... Tidak terjawab. Aku tak putus asa. Meski kaki ini semakin bergetar menahan keseimbangan badan di atas pagar besi selebar 7cm. Meski keringat mulai bercucuran melihat ketinggian yang berakhir air laut dibawah sana. Ku coba lagi. Sembari membayangkan wajah istri dan anak-anakku yang berseri-seri kegirangan mendapati telpon dari ayahnya di rantauan sana. Tuuut...tuuut...tuuut... Klek. Seperti mau melonjak ke lautan ketika mendengar suara lembut seorang perempuan di kejauhan sana. . "Assalamu'alaikum Yah..." "Wa'alaikumsalam..., selamat lebaran sayang..." "I-iya-a... Ss-aa-mpa-i ma..." "Halo... Halooo... Bun...Bun.. Denger suaraku kan? Halo..." . Tut...tut...tut. ** Kupandangi layar handphone. Dua baris sinyal yang tadi berbaris kini hilang. Aku berkata lirih, "Ayah sampai perairan pulau Halmahera Utara Bun, Selamat lebaran, maaf Ayah selalu tak bisa pulang di saat-saat yang menyenangkan." . "Allahu akbar... Allahu akbar... Allahu akbar... Laa ilaha illallahu allahu akbar. Allahu akbar walillahilhamdu..." . Aku bertakbir lirih sembari berjalan pelan menuruni anak tangga. Air mataku tak kuasa mengalir deras membasahi wajahku yang teramat kusam karena belum mandi entah sejak kapan. Dalam hati aku bersyukur pada Tuhan atas keselamatan dan kesehatan yang masih senantiasa Ia berikan. Masih Ia berikan aku kawan-kawan senasib seperjuangan yang menungguku menikmati ketupat dan opor ayam di ruang makan. * Ku habiskan hari ini bersama teman seperjuangan di atas gemuruhnya suara lautan. Mencoba menghibur diri atas rinduku pada mereka di jauh sana. Aku sadar, bukan hanya aku saja yang tersiksa rindu lebaran bersama keluarga, tetapi di sini, setidaknya ada 23 orang yang juga merasakannya. . Inilah catatanku. Catatan seorang laki-laki yang selalu tega meninggalkan keluarga demi cita-cita. Seorang laki-laki yang rela melewatkan segala momen indah bersama keluarga demi kebahagiaan bersama. . Semoga kebahagiaan itu segera ku raih dan ku bawa pulang untuk kalian. Agar kita tak perlu lagi terpisah beribu mil dalam waktu yang amat panjang. . Selamat hari lebaran. KM. Sombar, Halmahera, Agustus 2014. . Dari aku pelautmu yang kau nantikan cepat pulang. ** (Spesial untuk saudari2ku senasib yang lebaran ini suaminya tidak bisa pulang. Jangan bersedih hati, ketahuilah, di jauh sana suami kita pun sedang berjuang bekerja mempertaruhkan nyawa demi kebahagiaan kita. Pun berjuang menahan rindu akan suasana lebaran bersama keluarga. Peluklah ia dengan doa. Agar ia selalu pulang dengan selamat, membawa rizki yang halal dan barokah untuk kita. Aamiin.)

54 komentar:

  1. prnah merasakan hal yang serupa,mau nangis rasanya

    BalasHapus
  2. Semangat ya mbak...
    LDR memang sesuatu. Hehe

    BalasHapus
  3. Smoga selalu dalam lindunganNya aamiin... Hiks.. :(

    BalasHapus
  4. Jd inget kalo lebaran gak di rumah, jadi terharu

    BalasHapus
  5. Kakak Ipar Ku yang Baik ... La Tahzan !!!

    BalasHapus
  6. Sukses trus ya mbak ceritanya.. bermanfaat skali bagi org lain.

    BalasHapus
  7. Sukses trus ya mbak ceritanya.. bermanfaat skali bagi org lain.

    BalasHapus
  8. Nangis nih bacanya... smoga pacarku kelak jg mampu mrnjadi suami yg baik, menjaga komitmen dan bertanggungjawab terhadap keluarga.... Aamiin

    BalasHapus
  9. Kita sama2 istri pelaut mb reni, sy juga tinggal d semarang.. dari pacaran 4th sampai menikah dan sekarang hamil muda blm pernah ngerasain lebaran bareng.. bahkan sekarang harus terpisah benua..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yg dket sama saya juga org semarang mba, dia brlyr kemakasar .. mba dismarag dmnnya? Boleh ngga kita komunikasi ? Hhe mau sharing2 insya allah taun depan taaruf 😊

      Hapus
  10. Jales veva jaya mahe,,,,, salam pelaut semoga selalu dalam lindunganAllah SWT...

    BalasHapus
  11. Semangat mba reni.. saya nangis bacanya, seperti berkaca pd diri saya sendiri. Setelah baca tulisan mba, bukannya saya jadi ragu dg calon saya, tapi saya makin yakin dg dia yg skrg ada dibelahan bumi yg berbeda..

    BalasHapus
  12. Itulah tantangan bg seorg pelaut masing2 ada hikmahnya. Dunia mmg penuh dgn segala liku2nya ttp kita manusia hrs berjuang pd posisi mn kita berada. Sy jg seorg istri pelaut merasakan apa yg dirasakan oleh teman2 semua yg jelas satu yg perlu kita pegang bahwa mari kita saling mendukung di dlm keluarga.

    BalasHapus
  13. Aihh..berlinang air mata bacanya..nice story thanks for sharing...semakin menguatkan saya dan anak2....

    BalasHapus
  14. Sedih...teringat suami yg jauh disana

    BalasHapus
  15. Tetap semangat,,,sdh sering merasakan.....hheeeee

    BalasHapus
  16. Buat suamiku tercinta...tak lepas doaku drumah smoga slalu Allah berikan perlindungan dtempat kerjamu di lautan sana..aminn

    BalasHapus
  17. Rasanya sedih baca tulisan ini, tak terasa air mata berlinang, semangat y mbak

    BalasHapus
  18. sedih banget ceritanya, inilah hidup, tapi kita harus ikhlas menerimanua

    BalasHapus
  19. nangis bacanya,, gara-gara lebaran kali ini popeyeQ blm bs pulang...

    BalasHapus
  20. Ijin share, smoga slalu dilimpahi kebahagiaan

    BalasHapus
  21. SEDIH JADI INGAT SUAMIKU YG DITENGAH LAUT SANA

    BalasHapus
  22. Nangis membaca tulisan ini, jd kgn sm popeyeq ga bisa lebaran bareng.

    BalasHapus
  23. Mungkin salah ku jika selalu menuntutny tuk berada disini menemani kami ... gx pernah sekalipun bisa berlebaran bersama ...
    Y Allah .. seemosiny aku .. aku titip dy yg sedang bekerja di lautan .. semoga engkau selalu melindunginy ...
    sabar ayah ... semua pasti indah pada waktuny

    BalasHapus
  24. Ya allah.. sediih... :'(
    Mbak kuat ya... jadi olive memang tidak mudah. Selain rindu ada juga rasa khwatir yg tk prnah ptus mnghantui..
    Setahun brlayar Lrbaran dan puasa d kapal :(

    BalasHapus
  25. Sungguh2 terharu...salam rinduku dan rindu calon juniormu suamiku

    BalasHapus
  26. terumakasi dan semangat ya semua....

    BalasHapus
  27. Buat pelaut ud biasa,aq ajj ud 8 kali lebaran gk kumpul sm keluarga

    BalasHapus
  28. Bunda reni ikut mewek saya hikz hikz bund novelnya dah jadi belum

    BalasHapus
  29. Terharu baca nya . Karna saya juga senasib

    BalasHapus
  30. Terharu baca nya . Karna saya juga senasib

    BalasHapus
  31. Sipp..semoga semua rekan2 pelaut yg sedang bertugas dan klrga kita semua selalu dlm kindungaNya Amin YRA

    BalasHapus
  32. Sipp..semoga semua rekan2 pelaut yg sedang bertugas dan klrga kita semua selalu dlm kindungaNya Amin YRA

    BalasHapus
  33. Hehehe udah pernah cicipi seribu cerita di atas samudra. Sejuta rasa hidup diatas besi tua.


    #kenangan_penjara_terapung

    BalasHapus
  34. pernah merasakan hal yang sama ketika moment" spesial tidak bisa bersama popeye kesayangan... tetap semangat dan sabar utk semua olive... #banggajadiistripelaut

    BalasHapus
  35. Sangat terharu, entah mengapa air mata ini jatuh tanpa q sadari... semangat buat para olive2 menunggu sang popeye yg lg berjuang di tengah laut demi mencarikan nafkah buat olivenya....

    BalasHapus
  36. Smg popeye ku sllu dlm lindunganNya..
    Aamiin yaa rabbal'aalamiin

    BalasHapus
  37. Semangat terus demi Keluarga.. Salam saya dari pelaut SEMARANG yg dinas di Pelaut Pertambangan Timah Riau..KIP SINERGY TIN

    BalasHapus
  38. Hanua wanita tangguh bisa mengerti pelaut.

    BalasHapus
  39. Hanua wanita tangguh bisa mengerti pelaut.

    BalasHapus